Metode-metode membaca permulaan
Metode adalah cara yang telah teratur dan terpilih secara baik untuk mencapai suatu maksud, cara mengajar (KBB,1984: 649). Sedangkan yang dimaksud dengan membaca permulaan adalah pengajaran membaca awal yang diberikan kepada siswa kelas 1 dengan tujuan agar siswa terampil membaca serta mengembangkan pengetahuan bahasa dan keterampilan bahasa guna menghadapi kelas berikutnya.
Dalam pembelajaran membaca permulaan, ada berbagai metode yang dapat dipergunakan , antara lain:
1. Metode abjad dan metode bunyi
Menurut Alhkadiah,kedua metode ini sudah sangat tua. Menggunakan kata-kata lepas, misalnya:
Metode abjad : bo-bo-bobo
la-ri-lari
Metode bunyi : na-na-nana
lu-pa-lupa
2. Metode kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga
Kedua metode ini menggunakan cara mengurai dan merangkaikan. Misalnya:
Metode kupas rangkai suku kata : ma ta-ma ta
pa pa-pa pa
Metode kata lembaga : Bola-bo-la-b-o-l-a-b-o-l-a-bola
3. Metode global
Metode global timbul sebagai akibat adanya pengaruh aliran psikologi gestalt, yang berpendapat bahwa suatu kebulatan atau kesatuan akan lebih bermakna daripada jumlah
bagian-bagiannya.Memperkenalkan kepada siswa beberapa kalimat, untuk dibaca.
4. Metode SAS
Metode ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: Momo(1987) mengemukakan beberapa cara yaitu:
1. Tahap tanpa buku, dengan cara:
- Merekam bahasa siswa
- Menampilakn gambar sambil bercerita
- Membaca gambar
- Membaca gambar dengan kartu kalimat
- Membaca kalimat secara struktual (S)
- Proses Analitik (A)
- Proses Sintetik (S)
2. Tahap dengan buku, dengan cara:
- Membaca buku pelajaran
- Membaca majalah bergambar
- Membaca bacaan yang disususn oleh guru dan siswa.
- Membaca bacaan yang disusun oleh siswa secara berkelopok.
- Membaca bacaan yang disusun oleh siswa secara individual.
Metode ini yang dipandang paling cocok dengan jiwa anak atau siswa adalah metode SAS menurut Supriyadi dkk (1992). Alasan mengapa metode SAS ini dipandang baik adalah:
- Metode ini menganut prinsip ilmu bahasa umum, bahwa bentuk bahasa yang terkecil adalah kalimat.
- Metode ini memperhitungkan pengalaman bahasa anak.
- Metode ini menganut prinsip menemukan sendiri.
- Kurang praktis
- Membutuhkan banyak waktu
- Membutuhkan alat peraga
0 comments:
Posting Komentar