Jumat, 10 Maret 2023

Koneksi Antar Materi - Modul 2.2 PGP

Kutiapan Kegiatan ini :

Kreativitas adalah tentang membuat hubungan antara satu hal dengan hal lainnya.
Ketika Anda bertanya pada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu,
yang mereka lakukan adalah melihat hubungan antara berbagai pengalaman dan merumuskan hal baru.”
~ Steve Jobs ~


Kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional.

Kegiatan koneksi antar materi pada modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional sebagai guru mempunyai tujuan mendasar yaitu melayani siswa sebagaia mana Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu tugas guru adalah menunutun segala kekuatan dan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan kelompok masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Proses kegiatan menuntun ini tentu perlu dilakukan secara kolaborasi dan holistik dan berbagai pendekatan dengan pendekatan sosial dan emosional agar pelaksanaanya dapat berjalan dengan optimal. Setelah mempelajari modul 2,2 ini tentang pembelajaran sosial dan emosional tentu saya sebagai guru mempunyai ruang pemahaman yang lebih mendalam dalam upaya membimbing, melayani siswa sesuai kebutuhan belajar. Di mana pada pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal dengan penerapan penerapan konsep pembelajaran sosial dan emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social dan Emotional Learning) dengan konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional (KSE) yaitu:

  1. Kesadaran Diri, : memahami, menghayati dan mengelola emosi.
  2. Manaemen Diri, : menetapkan dan mencapai tujuan positif
  3. Kesadaran Sosial, : merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
  4. Keterampilan Berelasi, : membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
  5. Pengambilan Keputusan Yang Bertanggung Jawab. : membuat keputusan yang bertanggung jawab

 

Mengimplementasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) melalui

  • pengajaran eksplisit,
  • integrasi dalam praktek mengajar dan kurikulum akademik,
  • penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan
  • penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) di sekolah

 

  • Kesadaran Penuh (mindfulness)
  • Perhatian/focus/atensi yang di sengaja (purposeful attention)
  • Sekarang (present moment)
  • Rasa ingin tahu tanpa prasangka dan menghakimi
  •  Welas asih (Compassion)

 

Kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah saya pelajari dengan modul-modul sebelumnya adalah

 



Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka, agar meraka sebagi manusia dan anggota masyrakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagi guru menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing dengan selamat dan Bahagia.

 

Modul 1.2  Nilai dan Peran Guru Penggerak :

Nilai Guru Penggerak : Mandiri, reflektif, inovatif, Kolaboratif, berfihak pada murid. Dalam proses menuntun guru harus berfikir dari pertanyaan Apa ynag murid butuhkan : dan apa yang bisa guru lakukan agar proses belajar menjadi lebih baik". Peran guru Penggerak : Mewujudkan kepemimpinan pada murid Guru membantu murid dalam belajar, mamou memunculkan motivasi murid untuk belajar ,juga mendidik karakter murid di sekolah

 

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Guru dapat menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) melalui tahapan BAGJA, yaitu

  • Buat Pertanyaan terkait pemetaan kebutuhan belajar murid
  • Ambil pelajaran dari apa yang pernah dilakukan
  • Gali mimpi tentang kondisi ideal yang akan terjadi dalam proses pembelajaran
  • Jabarkan rencana
  • Atur eksekusi dengan melakukan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa

 Modul 1.4 Budaya Positif

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi

di sekolah akan membentuk Budaya Positif dengan posisi kontrol guru sebagai manager.

Guru membantu siswa merasa di hargai dan memeiliki keterkaitan antar dirinya dengan guru, teman dan kelasnya sengga murid merasa dirinya menjadi bagian dari kelasnya

 

Modul 2,1 Pembelajaran Berdiferensiasi :

  • Pembelajaran berdiferensiasi sangan erat kaitannya dengan proses pembelajaran yang berfihak kepada murid, sesuai dengan Filosofi pendidikan KHD.
  • Nilai-nilai yang melekat pada guru yaitu mandir, reflektif, inovatif, kolaboratif, dan berfihak kepad murid merupakan komponen utama dalam memwujudkan pembelajaran berdiferensiasi
  • Murid sebagi subjek pembelajar yang beragam harus terlayani dengan baik melalui visi misi yang baik.
  • Pembelajarn berdiferensiasi merupakan bagian dari budaya positif

 Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) itu akan bertumbuh dan berkembang secara alamiah pada tiap-tiap pribadi manusia sesuai tingkat kedewasaannya. Sebagai seorang pendidik yang saya ketahui bahwa sesorang guru harus memahami 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial dalam proses pengajaran dan pembelajaran, serta terfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran secara akademik saja, sehingga hasil pembelajaran yang dihasilkan tidak optimal. Setelah mempelajari modul ini, ternyata ada pengalaman pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai pemimpin pembelajaran di kelas dengan pembelajaran sosial dan emosional (PSE) untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being)

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:

  1. pentingnya Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
  2. Penerapan konsep pembelajaran sosial dan emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional (KSE), yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  3. Mempraktikkan konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional (KSE). Mengimplementasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) melalui pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) di sekolah.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:

  • Bagi murid-murid

Bagi murid-murid pembelajaran dengan mengintegrasikan KSE dalam pembelajaran di kelas serta menciptakan budaya positif di sekolah yang mampu memberikan penguatan kompetensi sosial emosional. Dengan penerapan kompetensi social dan emosional di dalam pembelajaran diharapkan murid mampu mengenali dan mengelola emosi diri, memiliki kesadaran sosial, mampu meremuskan tujuannya, memiliki keterampilan dan membangun relasi dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab yang diharapkan murid mampu meningkatkan kompetensi akademiknya dan mencapai Well-being / kesejahteraan secara psikologis. secara optimal.

  • Bagi rekan sejawat:

Perubahan yang akan saya lakukan setelah mempelajari modul ini baik perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai pemimpin pembelajaran  bagi rekan  guru, saya adalah dengan memberikan penguatan Komptensi Sosial Emosional (KSE) dengan 3 strategi penguatan, saya menjadi teladan bagi rekan saya dengan menjalankan tugas nilai dan peran saya sebagai guru mampu mengimplementasikan 5 KSE dalam pembelajaran secara kolaborasi baik di kelas maupun lingkungan sekolah serta masyarakat.

 

0 comments:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Total Tayangan Halaman

Arsip Blog

Copyright © 2012. Slamet Al Matra - All Rights Reserved B.thank's to goggle by Theme Bamz

Selamat datang di Blog Slamet Al Matra'Portal Informasi Guru dan Operator Sekolah Dasar. Terima kasih telah berkunjung diblog kami,Semoga bermanfaat.