Bagaimana anda mengambil keputusan ?
Sebagian besar dari kita membuat keputusan
seara otomatis tanpa mentadari bahwa orang-orang memiliki perilaku yang
berbeda-beda dalam menambil keputusan, yang mereka bawa ke dalam posisi
masing-masing dalam sebuah manajemen. Pengambilan keputusan yang baik
merupakan bagian vital dari manajemen yang baik karena setiap keputusan
yang diambil akan menentukan bagaimana sebuah organisasi dapat
menyelesaikan masalahnya , mengerahkan sumberdaya yang dimilikinya, dan
mencapai tujuan-tujuannya.
Jenis-jenis keputusan dan masalahnya
Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari
alternatif-alternatif yang ada. Dan pengambilan keputusan merupakan
proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk
kemudian dipecahkan.Jenis-jenis keputusan ada 2, yaitu :
a) Keputusan Terprogram
Merupakan sebuah keputusan
yang diambil untuk menjawab situasi yang sering kali muncul sehingga
ketentuan-ketentuan dalam mengambil keputusan dapat dibuat dan
diterapkan.
b) Keputusan Tidak Terprogram
Merupakan keputusan yang
diambil untuk menjawab situasi yang unit, sulit dikenali dan sangat
tidak terstruktur, serta membawa konsekuensi penting bagi organisasi.
Menghadapi Kepastian dan Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah bahwa manajer
mengetahui tujun mana yang ingin dicapainya, tetapi informasi tentang
alternatif-alternatif dan peristiwa dimasa depan tidaklah lengkap. Keputusan terprogram dan tidak terprogram berbeda karena ketidakpastian :
· Kepastian merupakan semua informasi yang diperlukan telah tersedia
· Risiko merupakan keputusan memiliki tujuan yang jelas dan informasi tersedia, tapi hasil dimasa yang akan datang belum pasti.
· Ketidakpastian merupakan informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa yang akan datang tidak lengkap.
· Ambigu dan Konflik merupakan tujuan atau masalah tidak jelas dan sulit untuk dipecahkan
· Manajer berusaha untuk memperoleh informasi tentang alternatif keputusan.
Model pengambilan keputusan
Pendekatan-pendekatan yang digunakan seorang
manajer untuk mengambil keputusan biasanya berupa salah satu dari 3
jenis ini, yaitu model klasik, model administrative atau model politik.
Model Klasik
Model klasik dalam pengambilan keputusan
didasarkan pada asumsi ekonomi rasional dan keyakinan manajer tentang
seperti apakah seharusnya keputusan yang ideal itu. Empat asumsi yang
menggaris bawahi model ini adalah sebagai berikut :
1. Pembuat keputusan beroperasi untuk mencapai tujuan yang diketahui dan disepakati.
2. Keputusan pembuat berusaha untuk kondisi kepastian. Semua alternatif dihitung.
3. Kriteria untuk mengevaluasi alternatif diketahui.
4. Pembuat keputusan rasional dan menggunakan logika untuk memberikan nilai. Mencoba untuk memaksimalkan tujuan organisasi.
Model Administratif
Model Aministratif merupakan sebuah model
dalam pengambilan keputusan yang menggambarkan bagaimana manajer
sebenarnya membuat keputusan dalam situasi yang dicirikan dengan
keputusan yang tidak terprogram, ketidakpastian, dan ambiguitas. Model
administrative mengenali keterbatasan yang dimiliki manusia dan
lingkungan yang mempengaruhi tingkat rasionalitas manajer dalam
mengambil keputusan. Model Administratif dalam pengambilan keputusannya
terdapat 2 konsep yang dapat berperan dalam pembentukannya yaitu :
· Rasionalitas
yang terbatas berarti bahwa manusia memilikki keterbatasan atau
batas-batas dalam kemampuannya untuk berpikir rasional.
· Pemuasan
berarti bahwa seorang pengambil keputusan memilih alternative solusi
pertama yang dapat memuaskan kriteria minimal dalam membuat sebuah
keputusan yang baik.
· Intuisi
merupakan aspek lain dari pengambilan keputusan dengan model
administrative. Intuisi adalah pemahaman yang cepat terhadap situasi
genting berdasarkan pengalaman di masa lalu tetapi tanpa pemikiran yang
sadar.
Dalam model administrative asumsi-asumsi ini
berfokus pada factor-faktor di organisasi yang mempengaruhi pengambilan
keputusan yang dilakuan oleh individu. Asumsi tersebut yaitu:
1. Tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas, bertentangan, dan kurang adanya konsensus di antara para manajer.
2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan
3. Pencarian untuk alternatif terbatas karena manusia, informasi dan keterbatasan sumber daya.
4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan daripada mencari solusi yang paling baik
Model Politik
Model poltik ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan yang tidak terprogram ketika situasi-situasinya tidak
jelas, informasinya terbatas, dan adanya konflik antara manajer tentang
tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan.model
politik dimulai dengan empat asumsi dasar, yaitu :
1. Organisasi terdiri dari beragam kepentingan
2. Informasi ambigu dan tidak lengkap
3. Manajer tidak memiliki sumber daya untuk mengidentifikasi semua dimensi masalah
4. Manajer terlibat dalam mendorong dan menarik perdebatan untuk menentukan tujuan dan alternatif
Langah-langkah dalam Mengambil Keputusan
Baik keputusan itu
terprogram ataupun tidak terprogram dan baik model yang dipilih manajer
itu klasik, administrative ataupun politik, ada 6 (enam) langkah yang
biasanya dianggap sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif.
Langkah-langkah tersebut yaitu :
1. Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan
Dalam memngambil sebuah
keputusan seorang manajer harus megerti dahulu apa saja syarat-syarat
yang perlu diperhatikan. Syarat-syarat tersebut yaitu dalam bentuk
masalah maupun peluang. Sebuah masalah muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan. Sebuah peluang
muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi
tujuan organisasi saat itu. Manajer melihat kemungkinan untuk
meningkatkan kinerja diatas kinerja kerja yang selama ini telah
dilakukan.
2. Diagnosis dan Analisis Sebab-Akibat
Diagnosis adaah langkah
dalam pengambilan keputusan dimana manajer menganalisis fator-faktor
sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi yang penting.
Manajer sebaiknya menanyakan serangkaian pertanyaan untuk
menspesifikasikan sebab-sebab penting, pertanyaan tersebut antara lain :
· Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang mempengaruhi kita ?
· Kapankah keadaan ini muncul ?
· Dimanakah keadaan ini muncul ?
· Bagaimanakah keadaan ini muncul ?
· Pada siapakah keadaan ini muncul ?
· Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini ?
· Apakah hubungan-hubungan dari peristiwa ini ?
· Apakah yang menjadi hasil dari aktifitas ini ?
3. Pengembangan Alternatif
Untuk keputsan yang terprogram, alternatif-alternatif bisa
dengan mudah dikenali dan bahkan biasanya sudah tersedia dalam
peraturan dan prosedur organisasi. Namun keputusan yang tidak terprogram
mengharuskan adanya pengembangan tindakan baru yang akan dapat menjawab
kebutuhan perusahaan. Bagi keputusan-keputusan yang dibuat dibawah
kondisi dengan ketidak pastian yang tinggi, manajer hanya dapat
mengembangkan satu atau dua solusi yang akan bisa menjadi pemuasan dalam
mengatasi masalah. Namun penelitian menunjukkan bahwa membatasi
alternatif merupakan sebab utama gagalnya pengambilan keputusan di
organisasi.
4. Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki
Alternatif yang terbaik
adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai
keseluruhan organisasi, serta mencapai hasil yang dikehendaki dengan
menggunakan sumber daya paling sedikit. Manajer mencoba menyeleksi
pilihan dengan risiko dan ketidakpastian paling sedikit. Manajer
kemudian mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju sukses. Manajer
dapat mengandalkan intuisi dan penglaman untuk memperkirakan jika suatu
arah tindakan sekiranya akan berhasil.
5. Penerapan Alternatif Terpilih
Tahap penerapan ini adalah
tahap dimana kemampuan manajerial, administrative, dan tahap persuasive
yang dimiliki seorang manajer akan digunakn untuk menjamin bahwa
alternative terpilih akan dijalankan. Kesuksesan alternative terpilih
ini akan bergantung pada bisa tidaknya alternative ini diterjemahkan
menjadi suatu tindakan
6. Evauasi dan Umpan Balik
Pada tahap evaluasi yang
merupakan bagain proses pengambilan keputusan. Para pengambil keputusan
akan mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya mereka menerapkan
keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efektif dalam
mencapai tujuan mereka. Umpan balik adalah hal yang penting karena
pengambilan keputusan adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah
berakhir. Umpan balik memberikan informasi pada pengambil keputusan yang
nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang baru.
Gaya Pengambilan Keputusan
Gaya pribadi pengambilan
keputusan mengacu pada perbedaan di antara orang-orang yang berhubungan
dengan cara mereka mengevaluasi masalah, mengembangkan
alternatif-alternatif, dan membuat pilihan. Sebuah penelitian telah
menemukan 4 (empat) gaya pengambilan keputusan. Gaya tersebut yaitu :
1. Gaya Direktif
Digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas.
Seseorang yang memilih gaya ini biasanya bersifat efisien dan rasional
dan memilih untuk mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam
mengambil keputusan.
2. Gaya Analisis
Senang mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan.
3. Gaya Konseptual
Orang-orang yang cenderung
kearah gaya konseptual juga senag memperhatikan sejumlah besar
informasi. Mereka juga lebih berorientasi social daripada mereka yang
menyukai gaya analisis.
4. Gaya Perilaku
Gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian mendalam terhadap orang sebagai individu.
Mengapa Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ?
Beberapa factor yang menyebabkan seorang manajer membuat keputusan yang salah diantaranya yaitu :
1. Terpengaruh oleh kesan pertama
Ketika sedang memikirkan
atau mempertimbangkan sebuah keputusan, pikiran sering kali memberikan
bobot yang tidak sesuai dengan informasi pertama yang diterimanya.
2. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu
Banyak manajer yang jatuh ke
dalam jebakan dengan membuat pilihan yang membenarkan
keputusan-keputusan yang lalu, bahkan jika keputusan tersebut tidak lagi
sah.
3. Melihat apa yang akan dilihat
Sangatlah penting bagi
manajer untuk jujur pada dirinya sendiri tentang motif yang dimilikinya
serta penting juga bagi manajer untuk menguji semua bukti yang ada
dengan cara menilai yang setara.
4. Mempertahankan status quo
Manajer mungkin mendasarkan
keputusannya pada apa yang telah berhasil dimasa lalu dan gagal
mengeksplorisasi pilihan-pilihan baru, menggali informasi tambahan atau
menyelidiki teknologi baru.
5. Terpengaruh oleh kerangka masalah
Respons keputusan manajer dapat dipengaruhi oleh sekadar bagaimana masalah itu disampaikan oleh kata-kata.
6. Terlalu percaya diri
Sebagian besar orang memandang terlalu tinggi terhadap kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang tidak pasti.
Pengambilan Keputusan Kelompok yang Inovatif
Manajer memang membuat beberapa
keputusan sendirian, tetapi para pengambil keputusan sering kali
berkelompok. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan keputusan kelompok yang inovatif yaitu :
a. Mulailah dengan curahan gagasan
Kunci untuk melakukan
curahan gagasan yang efektif adalah bahwa setiap orang dapat
mengembangkan ide milik rang lain, semua ide dapat diterima meskipun ide
tersebut kedengaran gila. Tujuan dari curahan gagasan adalah untuk
mengumpulkan ide sebanyak mungkin.
b. Terlibat dalam perdebatan yang sengit
Kunci yang penting dalam
membuat keputusan yang lebih baik adalah dengan melakukan perdebatan
yang sengit mengenai masalah yang ada. Perdebatan yang sengit dapat
dipicu dengan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu dengan meyakinkan
diri bahwa suatu kelompok itu memiliki perbedaan usia dan jenis kelamin,
bidang keahlian, tingkat hirearki dan pengalaman kerja.
c. Hindari Groupthink
Groupthink adalah
kecenderungan anggota kelompok untuk tidak mengutarakan opini-opini yang
bertentangan. Ketika para anggota kelompok yang jatuh dalam gropthink,
hasrat untuk selalu harmonis mengalahkan pertimbangan untuk mendapatkan
keputusan yang berkualitas. Anggota kelompok lebih mementingkan menjaga
persatuan daripada meragukan permasalahan dan alternative secara
realistis.
d. Tahu kapan harus gagal
Dalam lingkungan yang bergerak cepat, manajer yang baik akan
berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan, tetapi manajer yang
baik juga tidak ragu untuk menghentikan hal yang tidak akan berhasil.
0 comments:
Posting Komentar