Arti Kepemimpinan Menurut Stoner : kepemimpinan adalah sebaga proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas, untuk mencapai tujuan tertentu.
Poin Penting Kepemimpinan
1. kepimpinan melibatkan orang lain (bawahan 'atau pengikut), kualitas seorang pemimpin ditentukan
oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin.
2. kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok
3. kepemimpinan di samping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pemimpin tidak hanya dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga
mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin
Pendekatan Dalam Studi Kepemimpinan
- Pendekatan pertama, bahwa kepemimpinan itu tumbuh dari bakat, dan
- Pendekatan kedua adalah kepemimpinan tumbuh dari perilaku.
Pendekatan di atas berasumsi bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilaku yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok (organisasi) apapun yang ia masuki Pendekatan Dalam Studi Kepemimpinan
- Pendekatan yang ketiga bersandar pada pandangan situasi (situasionair perspective).
Pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan fektifitas pemimpin. Efektifitas pemimpin bervariasi menurut situasi tugas yang harus diselesaikan, ketrampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi dan pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan. Dalam situasi yang berbeda prestasi seorang pemimpin berbeda pula, mungkin lebih baik atau lebih buruk.
Gaya Kepemimpinan
a. Gaya Kepemimpinan Otoriter /Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis /Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.Bagaimana dengan Mereka ?
c. Gaya Kepemimpinan Bebas /Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
d.Gaya Kepemimpinan Situasional
Yakni suatu sikap yang lebih melihat situasi: kapan harus bersikap memaksa, kapan harus moderat, dan pada situasi apa pula pemimpin harus memberikan keleluasaan pada bawahan
Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Otoriter:
1.Tanpa musyawarah dan Tidak mau menerima saran dari bawahan
2. Mementingkan diri sendiri dan kelompok
3. Selalu memerintah dan Memberikan tugas mendadak
4. Cenderung menyukai bawahan yang ABS (asal bapak senang)
5. Sikap keras terhadap bawahan
6. Setiap keputusannya tidak dapat dibantah dan Kekuasaan mutlak di tangan pimpinan
7. Hubungan dengan bawahan kurang serasi
8. Bertindak sewenang-wenang dan Tanpa kenal ampun atas kesalahan bawahan
9.Kurang mempercayai bawahan
10. Kurang mendorong semangat kerja bawahan
11.Kurang mawas diri dan Selalu tertutup
12.Suka mengancam dan Ada rasa bangga bila bawahannya takut
13.Tidak suka bawahan pandai dan berkembang
14.Kurang memiliki rasa kekeluargaan
15.Sering marah-marah dan Senang sanjungan
Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Demokratis:
1) Pendapatnya terfokus pada hasil musyawarah
2) Tenggang rasa
3) Memberi kesempatan pengembangan karier bawahan
4) Selalu menerima kritik bawahan
5) Menciptakan suasana kekeluargaan
6) Mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahan
7) Komunikatif dengan bawahan
8) Partisipasif dengan bawahan
9) Tanggap terhadap situasi
10) Kurang mementingkan diri sendiri
11) Mawas diri
12) Tidak bersikap menggurui
13) Senang bawahan kreatif
14) Menerima usulan atau pendapat bawahan
15) Lapang dada
Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Demokratis:
1. Terbuka
2. Mendorong bawahan untuk mencapai hasil yang baik
3. Tidak sombong
4. Menghargai pendapat bawahan
5. Mau membirnbing bawahan
6. Mau bekerja sama dengan bawahan
7. Tidak mudah putus asa
8. Tujuannya dipahami bawahan
9. Percaya pada bawahan
10. Tidak berjarak dengan bawahan
11. Adil dan bijaksana
12. Suka rapat (musyawarah)
13. Mau mendelegasikan tugas kepada bawahan
14. Pemaaf pada bawahan
15. Selalu mendahulukan hal-hal yang penting
Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe laissez fasif :
1. Pemimpin bersikap pasif dan Semua tugas diberikan kepada bawahan
2. Tidak tegas dan Kurang memperhatikan kekurangan dan kelebihan bawahan
3. Percaya kepada bawahan dan Mudah dibohongi bawahan
4. Pelaksanaan pekerjaan tidak terkendali
5. Kurang kreatif dan Kurang mawas diri
7. Perencanaan dan tujuannya kurang jelas
8. Kurang memberikan dorongan pada bawahan
9. Banyak bawahan merasa dirinya sebagai orang yang berkuasa
10. Kurang punya rasa tanggung jawab
11. Kurang berwibawa
12.Menjunjung tinggi hak asasi
13.Menghargai pendapat bawahan (orang lain)
14.Kurang bermusyawarah.
Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Situasional:
1. Supel atau luwes dan Berwawasan luas
2. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
3. Mampu menggerakkan bawahan
4. Bersikap keras pada saat-saat tertentu
5. Berprinsip dan konsisten terhadap suatu masalah
6. Mempunyai tujuan yang jelas
7. Bersikap terbuka bila menyangkut bawahan
8. Mau membantu memecahkan permasalahan bawahan
9. Mengutamakan suasana kekeluargaan
10. Berkomunikasi dengan baik
Ciri-ciri Kepemimpinan Bertipe Situasional (lanjutan):
1. Mengutamakan produktivitas kerja dan bertanggung jawab
2. Mau memberikan tanggung jawab pada bawahan
3. Memberi kesempatan pada bawahan untuk mengutarakan pendapat pada saat-saat tertentu
4. Melakukan atau mengutamakan pengawasan melekat
5. Mengetahui kelemahan dan kelebihan bawahan
6. Mengutamakan kepentingan bersama,
7. Bersikap tegas dalam situasi dan kondisi tertentu
8. Mau menerima saran dan kritik dari bawahan
Gaya Kepemimpinan Lelaki dan Wanita Menurut Schermerhorn (1999),pemimpin wanita selalu lebih cenderung untuk bertingkah laku secara demokratik dan mengambil bagian dimana mereka lebih menghormati dan prihatin terhadap pekerjanya/bawahannya dan berbagi‘kekuasaan’ serta perasaan dengan orang lain.
Gaya kepemimpinan ini dikenal sebagai kepemimpinan interatif yang menekankan aspek keseluruhan dan hubungan baik melalui komunikasi dan persepsi yang sama.Gaya Kepemimpinan Lelaki dan Wanita
Kajian yang dijalankan oleh Sharpe (2000) mendapati bahwa wanita selalu lebih mementingkan hubungan interpersonal,komunikasi, motivasi pekerja, berorientasi tugas, dan bersikap lebih demokratis dibandingkan dengan lelaki yang lebih mementingkan aspek perancangan strategik dan analisa.Penelitian tersebut juga mendapati bahwa wanita mendapat nilai lebih tinggi dari segi penilaian kerja dibandingkan lelaki Gaya Kepemimpinan Lelaki dan Wanita Secara perbandingan, pemimpin lelaki lebih cenderung ke arah kepemimpinan “tendency“. Jika keadaan ini terjadi, maka mereka lebih banyak mengunakan otoritas dari segi tradisional dengan kecenderungan memberi arahan dan nasehat yang lebih banyak.Gaya Kepemimpinan Lelaki dan Wanita,Secara umum, gaya kepemimpinan lelaki dan wanita adalah sama tetapi situasinya yang akan mungkin berbeda. Penelitian dilakukan di Amerika Serikat, mendapati bahwa pemimpin lelaki lebih berkesan didalam organisasi ketentaraan, sementara wanita dalam organisasi pendidikan dan sosial.
0 comments:
Posting Komentar